Ketika Hantu-hantu Berlarian
Jam dinding terlihat sengaja
merangkak-rangkak, menuruti hardikkan hantu-hantu yang mentertawaiku. Seorang
lelaki tua asyik melukis surga, menebarkan wewangiannya pada wajahku.
Aku mengira akan sia-sia, karena hantu-hantu
tetap terjaga. Ternyata, dadaku saja mampu dikoyak oleh kata-katanya: “Kau akan
jadi manusia!”
Seketika itu hantu-hantu pun lari
terbirit-birit.
Purwokerto,
2013
Comments