Anjing
Setibanya di
jalan Sei Jang, di depan rumah-rumah dan toko-toko Cina aku melihat banyak
anjing turun dari langit. Anjing itu memiliki sayap. Bah, dasar anjing. Meski
tidak mengejar dan menggigit tetap saja kau anjing. Saban hari kerjaanmu menggong-gong,
menjulurkan lidah, kencing dengan tiga kaki di bawah tiang listrik.
Aku tiduran dan
tidak akan memikirkan anjing. Apa anjing berpikir, aku akan tiduran dan tidak
akan memikirkan manusia? Apa anjing berpikir kesibukan manusia: bangun, kerja,
dapat duit, makan, berak, tidur, beranak, mati?
Anjing itu
ternyata mengikutiku hingga ke makam. Menungguku di sana hingga kiamat tiba.
Comments