Kata Si Lelaki Tua di Lapangan Desa

Lapangan hijau tempatku bermain bola menjadi tempat yang riuh. Suara-suara berdistorsi di udara.

Aku disalami amplop oleh tetanggaku. Dia memberikan syarat. Ah, firasatku tidak baik. Aku harus memilih antara kenyamanan atau kebenaran.

Di lapangan itu kujumpai seorang tua yang kukenal. Ia memiliki kebenaran. “Jangan memberi janji,” katanya.

Banyumas, 2013

Comments

Populer Post

KEHIDUPAN DAN “PELAJARAN MENGARANG” DARI SANG PENGARANG

Isi Kepala Sapto*

Hidup Hanya Singgah untuk Memandang dan Mendengarkan

Menengok Adat Suku Sasak di Kampung Sade

Pembelaan yang Datang Terlambat