Jangan Tertawa!

Setelah sekian lama, sekarang waktunya kau bercerita. Kau terlalu banyak diam sekaligus tertawa. Kau lupa.

Aku tahu kau gundah dan dirajam masalah. Ayo! Ceritakan padaku dan dunia. Cukup lama kau tak menyapa. Kau pun lupa cara menangis, sedang hatimu teriris.

Padahal tadi kau bersua dengan aroma surga, dan rampung mendengarkan cerita. Sekarang giliranmu ceria, jangan hanya tertawa.

Purwokerto, September 2013

Comments

Populer Post

KEHIDUPAN DAN “PELAJARAN MENGARANG” DARI SANG PENGARANG

Isi Kepala Sapto*

Hidup Hanya Singgah untuk Memandang dan Mendengarkan

Menengok Adat Suku Sasak di Kampung Sade

Pembelaan yang Datang Terlambat