Posts

Showing posts from June, 2016

Isi Kepala Sapto*

Image
Oleh: Wahyu Noerhadi Ia sudah begitu muak dengan semuanya. Segala hal yang ada di hadapannya sudah tentu akan dinilai salah olehnya. Bahkan ketika ia telah sampai di sebuah warung makan, kemuakannya belum juga sirna. “Pakai apa, Mas?” “Telur, Pak.” Sapto menunjuk dengan dagunya. “Ceplok, dadar, telur asin, atau telur puyuh?” Si empunya warung kembali bertanya. Sapto menjawab setelah mengembuskan nafas panjangnya. Ia menyerah dan merasa wajib menjawab pertanyaan itu demi menuntaskan suara nyaring cacing-cacing dalam perutnya. Ia tak mengerti, mengapa lelaki tua itu harus kembali bertanya padanya. Padahal, ia sudah menjawab dengan isyarat yang ditunjukkan dagunya. Tapi, Sapto tak sampai hati melontarkan kekesalannya itu. Karena, ia tahu, hal itu hanya akan membuang-buang energinya, yang memang hampir habis digerogoti kekesalannya. Sapto menyantap sarapan—sekaligus makan siangnya—tanpa selera, lantaran rasa muak itu telah lebih dulu mengendap dalam dirinya. Ia makan de