Kelewang

dan seluruh menghilang
entah kemana melayang?
enggan kembali berdendang

desingan suara lembut
nun menancap menusuk relung yang kalut
melesat bak kelewang
terhempas segala kepalsuan dan ketamakan dunia
sekelumit bagian jiwa tertampar oleh-nya
setidaknya raga dapat memuliakan jiwa
seperti bunga muliakan embun dan surya
begitu juga se-sederhananya indera
dapat merasa apa yang sebenarnya mesti dirasa
akhirnya harap tersirami oleh semua
yang bermuasal dari dada


Purwokerto, 28 November 2012

Comments

Populer Post

KEHIDUPAN DAN “PELAJARAN MENGARANG” DARI SANG PENGARANG

Isi Kepala Sapto*

Hidup Hanya Singgah untuk Memandang dan Mendengarkan

Menengok Adat Suku Sasak di Kampung Sade

Pembelaan yang Datang Terlambat