Dikutuki
tiba-tiba tiada
bayang di malam tak kuasa
cahaya menyerbu
dengan macam, mungkin beribu
tetap saja, tak nampak bayangku
malam paling kelam antara malam yang
kelam
duka paling nestapa antara duka yang
nestapa
ah, separah itukah?
rembulan, gemintang
nampakkan, tak pancarkan
mengutuki, menyumpahi:
“musnah engkau ditelan kelam!”
ah, semesti itukah?
sekitar malam pun turut
bertoleh sambil berkecut
beramai, bergumam:
“mampus engkau dilanda nestapa!”
Comments