Bungaku Tak Indah Lagi

kau selalu rekah
merah
indah
kupu-kupu berterbangan ingin hinggapimu
kumbang berjejer ingin mencecapmu

dan mentari, embun, sepoi, selalu indahkanmu
namun kini tidak bagiku
aku resah karena rekahmu
aku gundah oleh merahmu
dan aku acuh tentang indahmu
bagiku
rekah itu menjerit makin keras
merah itu kian terkelupas
hingga indah itu terkuras

Bogor, Agustus 2012

Comments

Populer Post

KEHIDUPAN DAN “PELAJARAN MENGARANG” DARI SANG PENGARANG

Isi Kepala Sapto*

Hidup Hanya Singgah untuk Memandang dan Mendengarkan

Menengok Adat Suku Sasak di Kampung Sade

Pembelaan yang Datang Terlambat