Persamaan Medsos dan Narkoba

Sabrang atau Noe 'Letto' jelaskan Revolusi Industri 4.0 dalam diskusi publik di Gedung PBNU. Foto: NU Online

Terdapat dua hal barang/jasa di dunia ini yang menjadikan pelanggan sekaligus pengguna, yaitu medsos (media sosial) dan narkoba. Keduanya sama-sama bersifat adiktif.

Demikian disampaikan oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang juga dikenal Noe 'Letto' dalam Diskusi Politik dan Cyber Menuju Medsosul Karimah di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Selasa (6/03) malam.

"Medsos dan narkoba sama-sama membuat adiksi (kecanduan) dan didesain untuk membangun habit (kebiasaan) manusia," ungkap Sabrang dalam diskusi yang diselenggarakan Pengurus Pusat Pagar Nusa.

Putra budayawan Emha Ainun Najib itu memberikan contoh, ketika ada bunyi pesan dari handphone, kita langsung ingin segera membuka isi pesan itu.

"Ketika ada bunyi 'ting' di hp yang menandakan adanya pesan, rasanya kita 'gatal', ingin sekali untuk membukanya. Setelah dibuka, kita merasa lega, walaupun pesan itu sebenarnya nggak penting," ujar Sabrang diiringi tawa hadirin.

Sabrang juga memaparkan, saat ini dunia telah sampai pada era revolusi industri yang keempat. Revolusi industri dikenal ketika lahirnya mesin uap dari James Watt pada tahun 1781.

"Kedua yaitu saat ditemukannya listrik dan teknologi AC-DC oleh Tesla dan Alva Edison. Ketiga saat munculnya internet dan media sosial di dalamnya, di mana saat ini kita sering ribut," ucap Sabrang.

Padahal, kata Sabrang, saat ini sudah masuk revolusi industri 4.0, yaitu saat berkembangnya artificial intelligence, block chain, big data, dan bentuk digitalisasi lainnya.

Selanjutnya, Sabrang menyikapi riuh-rendahnya warganet dalam bermedia sosial, maraknya hoaks, ujaran kebencian terlebih ketika menjelang Pilkada serentak dan Pemilu. Menurutnya, masyarakat harus punya kedewasaan.

Noe 'Letto' dan Noer Hahadi usai acara berswafoto dengan bahagia

"Punyakah kita kedewasaan untuk memilih berita atau informasi? Kedewasaan sangat-sangat diperlukan. Jangan mau diadu domba dan mari menjadi dewasa bersama," pesannya. (Wahyu Noerhadi)

Bisa juga dibaca di NU Online

Comments

Populer Post

KEHIDUPAN DAN “PELAJARAN MENGARANG” DARI SANG PENGARANG

Isi Kepala Sapto*

Hidup Hanya Singgah untuk Memandang dan Mendengarkan

Menengok Adat Suku Sasak di Kampung Sade

Pembelaan yang Datang Terlambat